Jalan panjang
udara pagi ini menyengat kulitku
keringkan keringat dari dalam tubuhku
basahi luarnya
peningkan kepalaku
aku tapaki terus jalan ini
debu mengepul di udara
menempel dibadanku dan bercampur dengan keringatku
dan spasang sandal butut lindungiku dari panasnya aspal
kulihat pohon-pohon yang tumbuh
sangat jauh hingga terlihat perdu
burung bangau yang terbang melintas
mendahuluiku ke sarangnya
panas kini semakin menyengat
keringat banjiri tubuhku
hingga menetes
ke jalan yang panas ini
terus aku tapaki jalan ini
panas rumut dan aspal yang keras temaniku
menuju tujuanku
tetesan keringat menjadi jejak
dan menguap dengan cepat
awan putih yang mengambang
menertawakanku ang berjalan
dengan senyum sinis yang jelek
membuatku semakin merasa jauh jalan ini
pohon yang tadinya terlihat perdu
kini semakin besar dan nyaman
namun begitu jauh
dan sulit tuk diraih
awan yang terus ikutiku
terus mengejekku
dan jalan ini makin panas
bahkan berasap
aku harap awan itu
menjadi hitam
dan jatuhi aku dengan air
agarku punya kekuatan tuk berlari
segera sampai ketempat yang aku tuju
namun itu tak terjadi
awan tetap putih dan mengejekku
jaln makin panas dan keringat makin deras
pohon perdu tak begitu besar perubahannya
dijalan kehidupan
Minggu, 24 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar