Minggu, 24 Januari 2010

Jalan panjang

udara pagi ini menyengat kulitku
keringkan keringat dari dalam tubuhku
basahi luarnya
peningkan kepalaku

aku tapaki terus jalan ini
debu mengepul di udara
menempel dibadanku dan bercampur dengan keringatku
dan spasang sandal butut lindungiku dari panasnya aspal

kulihat pohon-pohon yang tumbuh
sangat jauh hingga terlihat perdu
burung bangau yang terbang melintas
mendahuluiku ke sarangnya

panas kini semakin menyengat
keringat banjiri tubuhku
hingga menetes
ke jalan yang panas ini

terus aku tapaki jalan ini
panas rumut dan aspal yang keras temaniku
menuju tujuanku
tetesan keringat menjadi jejak
dan menguap dengan cepat

awan putih yang mengambang
menertawakanku ang berjalan
dengan senyum sinis yang jelek
membuatku semakin merasa jauh jalan ini

pohon yang tadinya terlihat perdu
kini semakin besar dan nyaman
namun begitu jauh
dan sulit tuk diraih

awan yang terus ikutiku
terus mengejekku
dan jalan ini makin panas
bahkan berasap

aku harap awan itu
menjadi hitam
dan jatuhi aku dengan air
agarku punya kekuatan tuk berlari
segera sampai ketempat yang aku tuju

namun itu tak terjadi
awan tetap putih dan mengejekku
jaln makin panas dan keringat makin deras
pohon perdu tak begitu besar perubahannya
dijalan kehidupan

Tidak ada komentar: