Minggu, 07 Maret 2010

sore ini mentari bersinar cerah
warna sinarnya jingga tua
melapisi setiap kehidupan di dunia ini
membawa ke dalam gelapnya malam

angin semilir berembus
menerpa wajahku hamburkan rambutku
diatas karang aku duduk menatap perginya sang fajar
seakan ditelan bumi

daun-daun berguguran
menyambut bumi
menari-nari
melayang

mentari tak kunjung pergi
seakan waktu berhenti
daun-daun berhenti di udara
dan baru aku sadari waktu memang berhenti

aku tak bisa berkata apa-apa
diam dan membisu
hanya udara yang dingin yang aku rasakan
diam dan membisu

sesaat pikiranku kosong
tanpa kusadari disampingku duduk seorang perempuan
menatap mataku dan mencium bibirku
dengan cinta

kehangatan yang luar biasa merasuki seluruh tubuhku
masuk kedalam relung-relung hatiku
menbakar semangatku
terbitkan senyumku

aku lepaskan ciumannya
kutatap matanya
mata yang sangat indah
berwarna hitam legam dan bening
pipinya yang merona
dan bibirnya yang tipis membuat ku jatuh cinta padanya

kembali kutatap sang mentari
dia memelukku dengan erat
aku geggam tangannya
kami bersama menikmati tenggelamnya mentari
aku mencintainya da aku berharap selamanya

Tidak ada komentar: